5 Cara Mengurangi Risiko Kanker Payudara

Seperti jenis kanker lainnya, sampai sekarang belum ada obat medis yang ampuh menyembuhkan kanker payudara. Bahkan jika pengobatan tetap dipaksakan maka yang muncul biasanya adalah efek samping yang justru berbahaya bagi anggota tubuh lainnya. Sampai saat ini yang bisa dilakukan hanya meminimalisir perkembangan sel dan mencegahnya berkembang dengan cepat.
Cara Mengurangi Risiko Kanker PayudaraKanker payudara umumnya terjadi karena gaya hidup tidak sehat di saat muda menyebabkan sel tumbuh tidak wajar pada saat usia memasuki menopause. Oleh karena itu cara terbaik agar terhindar dari Kanker payudara adalah dengan mengurangi risikonya sedini mungkin.
Mencegah kanker payudara dengan memperbaiki gaya hidup dan pola makan adalah cara paling tepat menghindari munculnya sel yang berkembang tidak wajar dan menjadi ganas.
Selain itu banyak hal yang bisa dilakukan para wanita untuk mengurangi resiko terkena kanker payudara. Pemeriksaan rutin dan pola hidup sehat sangat dianjurkan oleh para ahli.
Berikut ini 5 cara sederhana yang bisa diterapkan untuk mengurangi resiko terkena kanker payudara.
1.Lakukan pemeriksaan sendiri sebulan sekali
Anda dapat berkonsultasi dengan dokter tentang cara melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara. Pastikan hanya melakukan cara seperti yang telah diajarkan oleh dokter Anda. Pemeriksaan sendiri sangat bermanfaat sebagai alat deteksi dini terhadap kelainan-kelainan pada organ payudara.
2. Berolahraga minimal tiga kali seminggu
Sebuah tim dari American Association for Cancer Research seperti dilansir HealtDay News menemukan bahwa olah raga dapat mengurangi resiko terkena kanker. Lakukan olah raga selama 20 menit dengan frekuensi minimal 3 kali seminggu. Lebih banyak frekuensinya, tentu lebih baik. Bentuk olahraga yang disarankan antaa lain jogging dan berjalan kaki.
3.Hindari minuman beralkohol
Minuman beralkohol meskipun hanya dalam jumlah sedikit, dapat meningkatkan resiko kanker payudara. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan hubungan antara alkohol dan kanker payudara adalah terutama kuat dalam 70% tumor yang dikenal sebagai hormon-sensitif
4.Jaga berat badan Anda
Penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan atau obesitas (terutama jika Anda melewati menopause) meningkatkan risiko kanker payudara. Hal ini terutama bagi yang bertambah berat badan di usia dewasa.
Penelitian yang dirilis pada bulan Maret 2008 oleh tim dari University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston menunjukkan bahwa wanita obesitas dan kelebihan berat badan juga memiliki tingkat kelangsungan hidup lebih rendah saat mengalami kanker payudara. Selain itu, wamita obesitas beresiko lebih besar terkena penyakit dibandingkan wanita dengan berat badan rata-rata dan wanita kurus.
5.Lakukan pemeriksaan mammogram setahun sekali setelah usia 40 tahun
Mammogram adalah pemeriksaan payudara dengan sinar-X. Tujuannya untuk mendeteksi perubahan yang terjadi pada payudara. Mammogram sangat penting karena adanya tumor di payudara bisa segera terdeteksi. Deteksi lebih awal bisa meningkatkan kemungkinan sembuh hingga 98% untuk kanker level ringan.
Demikian 5 tips mengurangi risiko terkena kanker payudara, beberapa herbalis menyarankan perbanyak makan buah dan sayuran untuk membantu tubuh memperbaiki sel-sel yang rusak. Buah kenari juga disebut memiliki manfaat mencegah kanker payudara. Hindari makanan yang menjadi pemicu munculnya kanker seperti makanan belemak tinggi, alkohol, rokok dan daging.
 http://www.seksualitas.net/5-cara-mengurangi-risiko-kanker-payudara.htm

Proses Terjadinya Kehamilan Sampai Kelahiran Bayi

Proses terjadinya kehamilan membutuhkan proses yang tidak mudah, dari sperma yang membuahi sel telur sampai tercipta janin yang menunggu saat kelahiran tiba.
Salah satu proses dalam kehamilan dan kelahiran ini terganggu maka akan menyebabkan keguguran atau tidak terjadinya kehamilan.
Karena itu keberhasilan anda memiliki anak bergantung pada kesehatan sistem reproduksi Anda dan pasangan. Apabila salah satu dari dua faktor tersebut tidak bekerja secara optimal, Anda dan pasangan tidak akan mampu memiliki anak dengan upaya sendiri.
Sebelum membahas lebih jauh tentang sistem reproduksi pada pria dan wanita, Anda harus mengetahui secara umum proses yang terjadi untuk memiliki buah hati (bayi), yaitu:
  1. Fertilisasi: Perkawinan antara sel gamet pria (spermatozoa) dan sel gamet wanita (sel telur) di saluran reproduksi wanita.
  2. Perkembangan embrio, janin, hingga bayi berusia cukup bulan dalam kantung kehamilan (rahim atau uterus) pada tubuh ibu.
  3. Proses melahirkan atau portus: Proses mengeluarkan seluruh tubuh bayi berusia cukup bulan dari tubuh ibu melalui saluran-saluran reproduksi dari rahim hingga vagina, ataupun melalui perut dengan operasi Caesar.
Absennya salah satu dari proses tersebut, akan mengakibatkan tidak terjadinya kehamilan atau bahkan terjadinya keguguran buah kehamilan, dan bahkan anda mungkin mengalami infertilitas (ketidaksuburan) atau mandul.
Dengan menyadari proses-proses yang disebutkan tersebut, Anda akan menyadari bahwa seluruh proses tersebut sangat bergantung pada kondisi sistem reproduksi Anda dan pasangan. Bayangkan apabila tubuh seorang pria tidak mampu menghasilkan spermatozoa yang sehat untuk membuahi sel telur wanita, proses fertilisasi tentunya tidak akan terjadi.
Tanpa adanya fertilisasi, buah kehamilan (zigot, embrio, janin, hingga bayi) tidak akan tercipta. Bayangkan pula apabila system reproduksi wanita tidak sehat dan tidak mampu menampung spermatozoa yang masuk ke dalamnya, fertilisasi juga tidak akan terjadi.
Apabila fertilisasi telah terjadi namun kondisi rahim wanita abnormal, wanita juga tidak akan mampu menyediakan lingkungan yang baik untuk perkembangan embrio.
Jadi jika anda telah menikah selama bertahun-tahun dan istri anda belum juga hamil maka berarti ada sesuatu yang salah yang terjadi pada sistem reproduksi anda dan istri anda.
dari berbagi sumber

 http://www.seksualitas.net/proses-terjadinya-kehamilan-sampai-kelahiran-bayi.htm